Sebagai orang yang beberapa tahun terakhir ini suka touring gue memikirkan keselamatan diri gue mulai dari helm, dari beberapa kali pengalaman touring, gue hanya pakai helm half-face biasa dan helm full-face merk KYT, yang kisaran harganya dibawah 1 juta. Dari pengalaman touring gue tersebut akhirnya gue pun memutuskan untuk beralih ke helm yang benar-benar cocok untuk touring, dengan kriteria yang gue mau tentunya, pada saat itu prioritas pertama gue adalah :

Knalpot racing memang identik dengan ajang balap, yang sangat berguna untuk meningkatkan performa motor tersebut. Tapi apa jadinya  kalau knalpot racing dipakai untuk harian?


Jadi udah hampir sebulan gue bingung milih helm-helm full face yang beredar di Indonesia dengan harga dibawah 1 juta. Dan ketemu lah beberapa merk dan jenis helm, antara lain KYT Vendetta 2 (warna solid), INK CL-Max, NHK Terminator, Zeus 811, dan KBC VK.



Gue sadar sebagus apapun motor lo, sebesar apapun brand motor lo, dan secanggih apapun motornya, pasti motor itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan akhirnya hal ini pun yang gue temuin di motor Vespa LX merah gue.

Setelah kurang lebih hampir 1 tahun gue mengendarai Vespa LX merah gue, hampir setiap minggu, akhirnya gue bisa menemukan beberapa kekurangan dan kelebihan dari Vespa LX dari sisi orang awam soal motor. Okay, langsung aja nih ke intinya

Kelebihan :

1.     Riding Position sangat nyaman apalagi untuk riding jarak jauh

CSVJ 6
SUMBER
Buat ukuran motor matic scooter dengan cc cuma 150cc Vespa LX ini gue akui sangat-sangat nyaman untuk dikendarai, tinggi gue kurang lebih 187an, Dan kaki gue bisa napak sempurna, mungkin buat orang yang memiliki tinggi rata-rata orang Indonesia, akan sedikit jingjit karena deck (injekan kaki) motor ini lumayan lebar, jadi kaki lebih lebar ke arah samping untuk napak ke tanah. Dan gue bener-bener sama sekali tidak ngerasain pegel ditangan pada saat ngendarain jauh, dan gak ngerasain pegel pantat pada saat riding lama. Jelas beda banget sama motor matic jepang (kecuali PCX, N Max, sama Aerox kali ya). 

2.     Desain Klasik

Vespa LX ini menurut gue klasik banget bentuknya karena headlampnya yang bulet dan desain body yang juga bulet-bulet, bentuknya mirip banget sama pendahulunya vespa corsa, atau vespa super tahun 60an lama.

Dan Vespa LX ini adalah generasi ke-3 matic dengan lampu bulat yang udah di produksi Piaggio, sebelumnya ada Vespa Corsa, dan ada ET. Jadi kalua elo yang mau main klasik dan vintage look cocok banget deh main ini, tinggal ditambah windshield sama box di belakang, bakal keliatan banget klasiknya.

3.Mesin Responsif

SUMBER

Motor dengan tenaga 150cc pastinya bertenaga apaagi untuk pemakaian harian, pasti lo bisa ngerasain langsung saat lo mau nyalip mobil dengan motor 150cc. Untuk ukuran scooter 150cc, memang vespa bukan yang paling kenceng kalau mau diadu dalam keadaan standar sama scooter 150cc lainnya, salah satu faktornya karena sebagian besar body vespa ini terbuat dari rangka yang kokoh, bukan plastik kaya scooter jepang umumnya. Tapi overall kalau hanya untuk pemakaian dalam kota oke banget lah mesinnya, buat jalan jauh juga lumayan kok, dengan keadan mesin dan CVT standar masih enak. 

4.     Sparepart Masih Banyak 
Buat kalian yang mau nyari Vespa LX bekas dan takut kalau sparepart susah, tenang aja, untuk urusan mesin dan CVT mesin Vespa LX (apalagi yang 3v) masih mudah banget kok dicari, dan kalau urusan body, kalian harus bersyukur, Karena belum lama ini Piaggio Indonesia, memperkenalkan Vespa LX dan S iGet. Jadi, kalau kalian butuh sparepart, gue rasa masih sangat mudah ditemukan baik di bengkel resmi maupun non resmi.

Kekurangan :

1.     Ukuran Velg Sangat Kecil
Vespa LX, LXV, dan S adalah vespa matic buatan Piaggio dengan diameter ring paling kecil, yakni cuma 10 inci beda dengan saudara-saudara lainnya seperti Primavera, Sprint, atau GTS yang punya ukuran ring velg 11 dan 12 inci.
Hal ini yang membuat Vespa LX merah gue sering gasruk pada saat lagi miring-miring atau ngelewatin polisi tidur yang ketinggian.
Sehingga gak jarang ditemuin pemilik vespa dengan ring 10 meng-upgrade ukuran velg-nya ke ukuran 11 atau 12. Untuk menghindari gasruk.

2.     Headlamp Cepat Panas Bila Masih Bawaan Pabrik
Image result for vespa banyak lampu
SUMBER
Headlamp hamper semua vespa matic keluaran Piaggio saat ini semuanya masih menggunakan lampu jenis halogen jadi pada saat lo nyalain headlamp terlalu lama ada kemungkinan mika headlamp lo akan cukup panas.
Nah untuk menghindari mika headlamp lo panas, biasanya para pemilik vespa mengganti headlamp vespa kesayangan dengan lampu jenis LED, yang jauh lebih terang, dan tidak menimbulkan panas ke mika headlamp vespa kita.

3.     Lumayan Boros Bila Dipakai di Jakarta
Untuk ukuran motor matic 150cc menurut gue vespa ini cukup boros, apalagi dihadapi dengan lalu lintas Jakarta yang macet, membuat motor lo lebih sering dalam keadaan stop n go.
Boros di Jakarta bukan berarti buat touring boros kok, tenangg gue udah pernah jalan jauh dari Jakarta ke Bogor, menggunakan Vespa ini total 3 hari gue di Bogor, total gue ngisi 40rb dengan bensin Pertamax (harga saat itu)

4.     Mesin Panas
Bisa dibilang mesin Vespa LX merah gue ini cukup panas, apalagi dengan keadaan macet-macetan, pada saat lo nurunin kaki, terutama kaki kiri, lo bisa langsung ngerasain panas mesin, dan pada saat jalan jauh, ada baiknya lo buka jok dan buka bagasi motor lo, supaya panas motor lo bias cepet ilang.

5.     Bila CVT Masih Standar Pabrik Sangat Getar 

SUMBER
Karena Vespa LX yang gue punya ini adalah buatan Vietnam, jadi ada kemungkinan versi Vietnam ini di downgrade dari versi langsung dari Itali. Getar yang pastinya berasa banget itu bias lo rasain dalam keadaan stop n go. Pada saat lo lagi jalan atau di RPM tinggi geter ini memang gak kerasa sama sekali, tapi pada saat lo dari berhenti mau jalan, atau berada di RPM rendah, lo bias langsung ngerasain getaran sampe ke handgrip dari CVT.
Memang untuk masalah yang satu ini udah banyak solusinya, yang salah satnya akan gue tulis juga di tulisan gue selanjutnya. Soo tungguin tulisan gue selanjutnya ya guys!




Mendengar kata Vespa pasti kita sebagai orang Indonesia udah sangat familiar banget. Gimana enggak, Vespa sendiri udah masuk di Indonesia sejak tahun 1960-an (sejarah masuknya Vespa ke Indonesia) Dan bukan rahasia lagi kalau dari awal masuknya Vespa pertama kali sampai saat ini, motor buatan Italia ini menjadi salah satu motor matic mahal, diantara motor matic lainnya. Dan untuk menyiasati keinginan memiliki Vespa dengan budget minim, kita bisa kok mengakaliny dengan membeli Vespa bekas.
Di Indonesia sendiri, dealer piaggio resminya menjual lebih dari 10 tipe scooter piaggio. Dan kali ini yang akan gue bahas adalah tips membeli Vespa matic bekas tipe LX, LXV, S, Primavera dan Sprint (non i-get)

1. Tentukan Budget Anda 

Ini yang paling utama, di Indonesia sendiri harga Vespa bekas  untuk tipe LX, LXV, S, Primavera, dan Sprint (non i-get) berada di kisaran Rp. 13,000,000 - Rp. 30,000,000. harga tersebut gue dapet dari motor-motor yang dijual di kaskus dan olx.

Untuk harga yang paling murah di kisaran Rp. 13,000,000 - Rp. 20,000,000 biasanya lo bakal nemuin banyak Vespa LX dengan Varian LX 125 (Karburator), LX 150 2v, LX 150 3v, dan S 150 2v.

Diatasnya lagi kisaran Rp. 20,000,000 - Rp. 26,000,000 ada berbagai Vespa mulai dari LX 150 3v, LXV 150 3v, S 150 3v, S 125 3v, Primavera. Nah di kisaran segini biasanya lo bakal nemuin lebih banyak varian motor.

Dan yang paling tinggi di kisaran Rp. 26,000,000 - 29,000,000 diduduki oleh Vespa Primavera dan Vespa Sprint.

Jadi dimanakah budget lo semua? Inget semua harga motor itu relatif, apalagi bekas, ada yang vespa LX aja sampe 30 JUTA, karenaa.. Motornya udah full upgrade dengan parts after market yg harganya mahal juga. dan ada Vespa Primavera yang jual 20 JUTA, karena kondisi yang apa adanya.

HARGA DIATAS DILIHAT DARI HARGA PASARAN DESEMBER 2016

2. Cek Kelengkapan Surat

Kalau lo udah menentukan motor mana yang akan lo beli, dan lo udah ketemuan sama pejual untuk ngeliat motornya, hal yang pertama gue lakuin adalah cek surat-surat mulai dari STNK, BPKB, dan jangan lupa untuk nyocokin nomor mesin dan nomor rangka. Setelah itu lo bisa cek untuk pajaknya juga
Nomor rangka bisa lo cek saat buka box motornya. SUMBER

Nomor mesin bisa lo cek di bagian CVT dekat roda belakang
3. Cek Kelengkapan Kunci

Nah ini yang penting juga saat lo mau beli Vespa matic bekas. Yakni kunci, Vespa Matic punya dua kunci, yang pertama warna coklat (master key) dan yang kedua kunci biru. kalau sampe salah satu kunci tersebut gaada, bersiap lah untuk nambah budget buat ngurus kuncinya ke dealer Vespa.
SUMBER

4. Test Ride Dulu Motornya

Dengan cara lo nyobain motor yang akan lo beli, lo jadi bisa tau keadaan motor yang akan lo beli, lo bisa cek kelistrikan mulai dari speedometer, lampu - lampu, klakson. Dan pada saat lo test ride lo harus ngerasain juga kenyamanan handling, mesin, dan suspensi. Karena dengan cara inilah kita bisa tau kekurangan dari motor tersebut, sehingga kita juga bisa ngerencanain kira - kira parts apa aja yang akan kita ganti.

5. Cek Body Motor


Dan yang terakhir, yang pasti lo semua bakal lakuin adalah ngecek kemulusan motor lo. Tapi untuk mulus seperti baru gue kira superr jarang buat motor second, yaa lo harus terima juga motor lo ada baret - baret, selama itu wajar. Tapii kalo lo anggap hal ini kurang penting yang penting murah, yaa terserah lo, apalagi sekarang di Jakarta udah mulai banyak bengkel Vespa (bukan resmi) yang bisa restorasi vespa lo, mulai dari penyok, sampe nge-repaint Vespa lo.


Yaa itu aja 5 saran dari gue sebagai pengguna Vespa bekas. Mungkin kalo lo ada saran atau bahkan tambahan info bisa juga bantu share di blog ini. 

Submenu Section

Slider Section